ACEHTIMES. CO. ID | BANDA ACEH – Direktur Jenderal The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) Madame Audrey Azoulay, menetapkan Hari lahir Laksamana Malahayati, 1 Januari 1550, sebagai Hari Perayaan Internasional.
Hal itu ditetapkannya dalam Sidang Umum ke-42 Unesco Rabu, 22 November 2023, di Paris, Prancis. Di antara negara pendukungnya adalah Rusia, Turkiye, Malaysia, Thailand, Togo dan beberala negara lainnya.
Berkenan itu, 1 Januari 2024, Majelis Seniman Aceh, menginisiasi terselenggaranya acara syukuran menyambut penetapan tersebut dengan tajuk “Laksanamana Keumalahayati -Sang Inspirator Dunia”.
Acara ini dilangsungkan di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya, Banda Aceh, Senin, 1 Januari 2024, pukul 20:00 WIB, yang terbuka untuk umum tanpa dipungut bayaran
Ketua Umum Majelis Seniman Aceh (MaSA) Chairiyan Ramli, mengatakan, pihaknya merasa peduli pada Laksamana Malahayati dan dengan rasa syukur menyambut penetapan Unesco PBB
Acara yang dimulai dengan cerita kisah Sang Inspirator Dunia, yang diramu cukup indah oleh voice over Aceh dalam bentuk Audio Drama, dilanjutkan dengan nyanyian lagu Laksamana Kemalahayati oleh Youngky Rocker dan pembacaan puisi oleh Keumalahayati muda dari PGSD-UBBG dan Malahayati Vision serta beberapa pendukung acara lainnya.
Acara ditutup dengan penampilan heroik Lea Amalia, dengan lagunya Mulia Nanggroe.
“Kami bersyukur bahwa acara berlangsung meriah dan mendapat sambutan cukup baik dikalangan pecinta seni Aceh disaat liburan Tahun Baru masih berlangsung” Pungkas ketua MaSA yang biasa dipanggil juga Om Yayan ini.
Sejken MaSA Thayeb Loh Angen, juga menaruh harapan besar agar acara ini bisa jadi pemicu semangat untuk lebih mencintai budaya warisan Indatu.
“Kami melihat banyak pihak luar menaruh perhatian penuh kepada warisan budaya Aceh, jadi sudah sepatutnya kita juga ikut berpartisipasi” Kata Thayeb
Disisi lain Ayie Ramli Founder Kopi Aceh rumohkupi 3KM, menyebutkan momentum ini bisa menjadi titik awal, bangkitnya kebesaran dan kejayaan Aceh melalui seni dan budaya berkearifan lokal.
Sebutnya lagi, hal ini semoga menjadi inspirasi Gen X Aceh untuk menjadi Pemimpin dibidangnya khususnya para kaum hawa.
“Aceh merupakan daerah yang banyak melahirkan pejuang wanita yang luarbiasa, sudah semestinya banyak generasi baru wanita Aceh yang lahir menjadi Pemimpin dibidangnya” Tutup Ayie Ramli | Bukhari
www.acehtimes.co.id I www.acehmonitor.com I KANA TV I www.komparatif.id I www.lensakita.com